Mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, Nurdin Halid, pekan ini akan dipanggil penyidik Satuan Resmob Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Pemanggilan ini terkait kasus pengerusakan mobil Direktur Utama Badan Liga Indonesia, Andi Darussalam Tabusala.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar, Rabu 13 April 2011, mengatakan pemanggilan Nurdin bertujuan untuk meminta keterangan seputar hubungannya dengan Edo “Kalong”, salah seorang tersangka yang menyerahkan diri setelah sempat menjadi buronan.
“Minggu ini Nurdin Halid akan kita panggil. Dia akan dimintai keterangan mengenai pengawalan yang dilakukan Edo, termasuk mengenai kemungkinan adanya perintah pengrusakan mobil Andi Darussalam,” kata Baharudin Djafar.
Selain itu, penyidik juga akan memeriksa saksi yang diduga mengetahui pertemuan antara Nursyam Halid alias Ancang yang merupakan adik dari Nurdin Halid dengan Edo yang ditengarai sebagai otak pelaku. “Ada dua orang saksi yang dianggap mengetahui pertemuan. Mereka akan menjalani pemeriksaan,” ujarnya.
Baharudin menuturkan saksi pertama diduga berperan memfasilitasi pertemuan. Sedangkan saksi kedua diduga menghadiri pertemuan tersebut. “Akan kita telusuri tujuan dan isi pertemuan antara Ancang dengan Edo. Termasuk siapa saja yang hadir pada pertemuan itu,” ujarnya.
Ditambahkannya, tidak tertutup kemungkinan penyidik juga akan mengonfrontir antara Ancang dengan Edo untuk memastikan adanya komunikasi ataupun pertemuan diantara mereka sebelum insiden pengrusakan terjadi.
“Jika memang diperlukan oleh penyidik pasti akan dikonfrontir,” tegas Baharudin seraya menyebutkan status Nursyam masih sebagai saksi. Dalam pemeriksaan saat panggilan kedua Senin 11 April 2011, Ancang menyangkal adanya pertemuan dengan Edo seperti yang diakui beberapa tersangka.
Peristiwa pengrusakan kendaraan bernomor polisi B 258 ADS milik Andi Darussalam terjadi Jumat 4 April 2011, usai pertemuan para pejabat PSSI dengan KONI di Pintu I, Senayan, Jakarta Pusat. Selain Edo, polisi telah menahan dua tersangka lain, masing-masing bernama Abraham Tuhehai dan Domistinus Tuhehai alias Domi yang ditangkap di wilayah Jelambar serta Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu 20 April 2011 lalu.
Hingga kini Polda Metro Jaya masih memburu empat pelaku lainnya yang masih buron, yakni Robby Talapessy alias Robby, Bobby, Berry dan Andre.
• VIVAnews