JAKARTA – Terlepas dari penggunaan kapasitas mesin yang kompak, produsen membekali varian mobil iritnya dengan beberapa teknologi yang strategis. Hal ini cukup membantu untuk memberikan konsumsi bahan bakar yang efisien tanpa mengorbankan konsumsi bahan bakar.

• Drive by Wire. Menggunakan seperangkat sensor untuk membaca bukaan gas, menggantikan fungsi kabel mekanis. Efeknya, konsumsi bahan bakar dapat ditekan karena diperhitungkan akurat berdasarkan pijakan.

• Electronic Power Steering. Menggunakan daya listrik untuk menggerakkan pompa power steering. Sehingga, beban mesin menjadi lebih ringan karena tidak lagi memutar puli seperti sistem power stering dengan fluida.

• Katup variabel. Memaksimalkan performa mesin tanpa membuat konsumsi BBM menjadi boros. Dengan cara mengatur kerja camshaft bekerja fleksibel sesuai dengan putaran mesin dengan bantuan mekanisme hidraulis.

• Material mesin aluminium. Mesin K-series Suzuki Karimun Estilo (K10B) dan Splash (K12M), menggunakan material aluminium pada blok dan kepala silinder. Tujuannya agar dapat memangkas bobot keseluruhan.


• ECU 32 bit. Hal ini memungkinkan ECU bekerja lebih baik lantaran kemampuannya mengolah data tata cara kerja mesin semakin presisi. Seperti halnya timing pembakaran dan suplai BBM yang dibutuhkan mesin.

• Direct Ignition Sequential. Intinya, menggunakan satu koil untuk satu busi. Sehingga kerja mesin lebih maksimal, lantaran pasokan bahan bakar lebih stabil di setiap putaran mesin.

• Mesin 3-silinder. Mesin 3-silinder memiliki efisiensi komponen dan beban mesin yang lebih baik ketimbang mesin 4-silinder berkapasitas mesin yang sama. Salah satunya Nissan March dan Suzuki New Karimun Estilo